Akal-Akal Cerdik Abu Nawas

Minggu, 03 Maret 2013


Karena dianggap hampir mencelakakan raja, abu nawas  ditangkap oleh pasukan kerajaan.  Dan ia pun harus mendekam di penjara. Sementara itu, ladang nya sebentar lagi harus segera ditanami. Namun, para tetangganya tidak mau membantu isteri nya karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Namun setelah berpikir agak lama, timbulah akal abu nawas. Ia menulis surat kepada isterinya. Ia mengatakan kepada prajurit bahwa ada rahasia penting dalam surat tersebut dan hanya istrinya yang boleh tahu.

            Karena curiga, prajurit itu melaporkan hal tersebut kepada raja. Karena raja begitu penasaran dengan surat itu, maka baginda memerintahkan untuk membuka surat itu. Isi dari surat itu adalah : “istriku, jangan kau gali ladang kita. karena aku menyembunyikan harta karun dan senjata di situ. Tolong jangan cerita pada siapapun!” . melihat isi surat abu nawas yang seperti itu, baginda raja langsung memerintahkan prajuritnya  untuk menggali seluruh ladang abu nawas.
            Istri abu nawas heran kenapa prajurit-prajurit itu menggali ladang nya. “ mungkinkah abu nawas yang menyuruh mereka ?” pikir sang istri. Lima hari kemudian, abu nawas menerima balasan surat dari isteri nya yang mengatakan : “Mungkin surat mu dibaca sebelum di serahkan kepadaku. Karena beberapa pekerja menggali ladang kita. sekarang apa yang harus ku lakukan?”. Ternyata sang istri belum mengerti tipu muslihat dari suami nya. Tapi dengan bijak, abu nawas membalas surat isterinya : “ Sekarang kau bisa menanam di ladang tanpa harus menggali”.
            Tak berapa lama, baginda mengetahui apa sebenarnya maksud dari surat yang di kirimkan tersebut. Sehingga baginda pun marah atas ulah abu nawas tersebut, karena ia telah mempermainkan nya. Lalu baginda memerintahkan prajuritnya untuk segera memberikan hukuman pancung kepada abu nawas. Abu nawas pun langsung dibawa ke lapangan untuk di hukum pancung. Tapi abu nawas tentang ceria dan gembira walaupun ia akan di hukum pancung. Melihat tingkah abu nawas itu pun  baginda menjadi heran.
“ hai abu nawas, kenapa kau masih riang gembira menjelang kematian mu”, tanya baginda.
“iya baginda, hamba senang karena tepat 3 hari setelah kematian hamba, baginda pun akan menyusul hamba”, jawab abu nawas.
            Mendengar perkataan abu nawas, baginda akhirnya membatalkan hukuman pancung itu dan abu nawas kembali dijebloskan ke penjara. Kali ini abu nawas selalu mendapat makanan enak dari baginda. Karena baginda takut kalau abu nawas meninggal dan 3 hari selanjutnya dirinya akan meninggal. Tapi setelah berkonsultasi dengan seorang kiyai, baginda menjadi marah kepada abu nawas. Karena kyai itu berkata bahwa sesungguhnya kematian itu tidak ada seorang pun yang tahu kapan datangnya, hanya allah lah yang tahu. Baginda menjadi marah karena ia telah 2 kali di tipu oleh abu nawas tersebut.
            Karena baginda sadar kalau abu nawas mempunyai banyak tipu muslihat dan akal cerdinya, baginda pun ingin mengetes seberapa cerdik kah abu nawas itu. Sehingga kali ini baginda memberikan hukuman berbeda kepada abu nawas.
“abu nawas, kali ini aku akan memberikan hukuman kepada mu dengan memberi tugas kepadamu” seru baginda
“apa yang bisa hamba lakukan wahai baginda” tanya abu nawas.
“abu nawas, aku punya sebuah plat besi yang sedikit terbelah. Aku mau engkau menjahitnya untuk ku, kalau kau tidak bisa aku akan memenjarakan mu seumur hidup.” Perintah baginda.
            Abu nawas berpikir sejenak, bagaimana bisa ia menjahit sebuah plat besi dengan benang. Ia berpikir agak lama. Dan akhirnya ia menemukan cara untuk menghindari hukuman ini.
Abu nawas : “ tapi baginda, hamba tidak punya cukup uang untuk mencari barang-barang yang hamba butuhkan untuk menjahit plat besi ini”
Baginda : “tenang abu nawas, aku akan mencarikankan semua barang-barang yang kamu butuhkan, katakan lah apa yang kamu butuhkan ?”
Abu nawas: “ terima kasih baginda. Hamba pikir karena plat besi ini terbuat dari besi, maka benang nya pun harus terbuat dari besi. Maukah baginda mencarikan nya untuk hamba”
            Baginda pun tertawa terbahak-bahak mendengar pembelaan abu nawas.
Baginda : “kamu memang cerdik abu nawas, dan kamu juga lucu. mana mungkin ada benang yang terbuat dari besi. Mulai sekarang kamu jangan segan-segan untuk datang ke istanaku”
Abu Nawas : “siap baginda”

Share this article :